Rangkuman : Penentuan Harga Transfer

Penentuan Harga Transfer

Pengertian harga Transfer

Dalam harga transfer adalah harga barang atau jasa yang di transfer antar pusat  pertanggungjawaban dalam suatu organisasi  tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.

Dalam arti sempit harga transfer adaah hagra barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban yang terliba tmerupakan pusat laba.

Syarat Terpenuhinya Harga Transfer

Terdapat tiga syarat agar terciptanya transfer yaitu :

1.      Sistem harus dapa tmemberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat mementukan trade-off yang optimum antar biaya dan pendapatan perusahaan.

2.      Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan treade-off  antar  pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.

3.      Tingkat laba yang di pelihara oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba darimasing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keselurusan. 

Tujuan Harga Transfer

Harga transfer merupakan mekanisme penting untuk mendistribusikan pendapatan kepada dua atau lebih pusat laba yang melakukan transaksi. Dengan demikian harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi tujuan-tujuan sebagai berikut :

1.      Menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade off antar pendapatan dan biaya.

2.      Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence.

3.      Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.

4.      Sistem sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan.

            Adapn tujuan penetapan harga transfer itu sendiri adalah untuk :

1.      Evaluasi prestasi divisi secara akurat, artinya tidak satupun manajer divisi yang memperoleh keuntungan dengan mengorbankan kepentingan divisi lain.

2.      Keselarasan tujuan, berarti bahwa para manajer mengambil keputusan yang memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba divisinya.

3.      Tetap terjaganya otonomi divisi, artinya tidak ada campur tangan manajemen pncak terhadap kebebasan manajemen divisi dalam mengambil keuntungan.

Metode Penentuan Harga Transfer

Harga transfer mejadi alat kontrol manajemen sebelum dan  sesudah proses penetapan harga transfer.

Pada dasarnya ada beberapa metode yang sering digunakan untuk barang-barang yang ditransfer antara pusat laba. Metode tersebut adalah harga transfer berdasar harga pasar (a market based prices), harga transfer berdasar harga pokok (cost-based prics), dan harga transfer negosiasi (negotiated prices).

Harga Transfer Berdasar Harga Pasar

Situasi ideal yang harus ada dalam penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar untuk mendukung agar terciptanya keselarasan tujuan adalah :

a.       Orang yang kompeten

b.      Atmosfer yang baik

c.       Harga pasar

d.      Beas terhadap sumber

e.       Aliran informasi yang penuh

f.       Negosiasi

Kendala Sumber

      Situasi dimana manajer pusat laba pembli tidaj diberi kebebasan terhadap pasar input dan implikasi kendala sumber pada kebijakan penentuan harga transfer yang tepat.

·         Pasar yang Terbatas

·         Kelebihan atau kekurangan kapasitas Industri.

Harga Transfer Atas Dasar Harga Pokok

      Dalam Metode ini komponen yang harus di perhatikan adalah definisi harga pokok (biaya) dan penentuan besarnya markup.

1.      Definisi harga pokok

2.      Penentuan markup

Arbitrasi  Harga Transfer

Harga transfer negosiasi dalam hal ini pengertian negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antar pusat laba yang terlibat.

Administrasi dan Penyelesaian konflik, negosiasi yang dilakukan terkadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan antara kedua pihak sehingga dibutuhkan turun tangan manajer puncak sehingga diperlukan metode arbitrasi.

Adapun tugas lembaga artibrasi adalah :

1.      Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer

2.      Menkajiulang perubahan sumber daya

3.      Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan